Tampilkan postingan dengan label tulisan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tulisan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 Juli 2013

PostTest ORGANISASI [Pengelolaan Proyek Sist. Informasi]

Tanggung Jawab Manajer proyek


Secara umum
Hal utama yang harus dilakukan oleh PM adalah berhubungan langsung dengan tim proyek untuk pihak luar. Mereka bertanggung jawab untuk memberikan laporan mengenai rencana dan proyek yang ada kepada user, manager tingkat atas dan kepada siapa saja yang memerlukan. Semua informasi dari yang selalu berubah, keuangan, jadwal orang dan isu perusahaan atau semua hal yang mempengaruhi perusahaan harus dikomunikasikan dengan PM yang akan menyampaikan kepada para anggota tim. PM akan menggunakan segala informasi yang ada untuk menyelesaikan masalah pekerjaan. Pertanggung kawaban yang lain adalah untuk mengatur renacana tim. PM adalah pemimpinnya, yang memeberikan motivasi dan memberikna jalan keluar terhadap masalah-masalah tim yang harus dipecahkan.

Secara khusus
1. Definisi
PM adalah orang yang mengatur diambil atau tidaknya suatu keputusan
2. Analisis
PM harus membuat beberapa bagian FS dan memastikan bahwa FS dapat selesai pada waktunya.
3. Disain
PM menyusun pertemuan secara rutin dan menerbitkan sebuah laporan harian, memeriksa waktu dan merencanakan anggaran. PM harus dapat memeriksa permasalahan dan menyelesaikannya.
4. Pemrograman
PM harus dapat memberikan suatu pandangan untuk memastikan perkembangan yang telah dicapai dan harus lebih banyak mengontrol, berkomunikasi dengan programmer.
5. Sistem Integrasi dan Tes
PM harus bias menjaga keutuhan perusahaan.
6. Penerimaan
PM menjadwalkan waktu, fasilitas dan sumber-sumber yang dibutuhkan.
7. Operasi
PM harus memastikan bahwa dukungan teknik yang ditampilkan sebelumnya tersedia dan user puas dengan sistem oprasional.

Tanggung Jawab Manajer proyek


Secara umum
Tujuan utama dari seorang pimpinan proyek adalah untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Dimana mengingat PM berorientasi kepada pihak luar sedangkan pimpinan proyek berorientasi kedalam proyek.

 Secara khusus

1. Definisi
PL melakukan sebagian kegiatan dari rencana persiapan proyek
2. Analisis
Pada pertengahan proyek, PL merupakan coordinator untuk menganalisa dan menulis semua bagian teknis dari perincian fungsional
3. Disain
PL adalah kepada suatu tim disain. Mereka mengatur semua rancangan dan mempelajari, memberikan tugas kepada disainer dan kemungkinan dapat menangani sebagian besar disainnya.
4. Pemrograman
PL akan membuat semua tugas pemrograman dan memecahkan banyak masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh programmer.
5. Sistem Integrasi dan Tes
PL betanggung jawab pada penggabungan dan tes akhir dari produk
6. Penerimaan
PL akan menjalankan aspek kegiatan teknis dari penerimaan.
7. Operasi
PL memeberikan suatu taransi atau menyediakan orang yang akan menjawab setiap pertanyaan yang dilakukan ditelpon.
Baca selengkapnya » 0 komentar

PreTest PROTOTYPE [Pengelolaan Proyek Sist. Informasi]

Keuntungan dari prototipe :

Menghasilkan syarat yang lebih baik dari produksi yang dihasilkan oleh metode ‘spesifikasi tulisan’.

User dapat mempertimbangkan sedikit perubahan selama masih bentuk prototipe.

Memberikan hasil yang lebih akurat dari pada perkiraan sebelumnya, karena fungsi yang diinginkan dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.

User merasa puas. Pertama, user dapat mengenal melalui komputer. Dengan melakukan prototipe (dengan analisis yang sudah ada), user belajar mengenai komputer dan aplikasi yang akan dibuatkan untuknya. Kedua, user terlibat langsung dari awal dan memotivasi semangat untuk mendukung analisis selama proyek berlangsung.

Langkah-langkah pembuatan prototipe :

Langkah Pertama       
Permintaan bermula dari kebutuhan user.

Langkah Kedua       
Bangunlah sistem prototipe untuk menemukan kebutuhan awal yang diminta.

Langkah Ketiga       
Biarkan user menggunakan prototipe. Analis harus memberikan pelatihan, membantu dan duduk bersama-sama dengan user, khususnya untuk pertama kali. Anjurkan perubahan. User harus melihat fungsi-fungsi dan sifat dari prototipe, lihat bagaimana ia memecahkan masalah bisnis dan mengusulkan perbaikan.

Langkah Keempat   
Implementasikan saran-saran perubahan.

Langkah Kelima       
Ulangi langkah ketiga sampai user merasa puas.

Langkah Keenam       
Merancang dan membangun suatu sistem akhir seperti sebelumnya.
Baca selengkapnya » 0 komentar

Minggu, 28 April 2013

Post Test ' Rencana Tes Penerimaan'

Apa saja yang perlu dicek pada kegiatan 'Rencana Penerimaan'? Sebut dan jelaskan.
(jawab) -font bold-

PERIODE PERCOBAAN ATAU PARALLEL RUN
Periode percobaan atau parallel run adalah pendekatan yang paling umum untuk penerimaan. Menggunakan pendekatan „Periode Percobaan‟ tim proyek mudah memasang sistem baru untuk dicoba oleh user. Pendekatan ‘Parallel Run’ menambahkan dimensi untuk peralihan sistem lama yang sudah berjalan dengan baik sebagai perbandingan dan cadangan.

SOLUSI : PENERIMAAN YANG LENGKAP SEDIKIT DEMI SEDIKIT
(SOLUTION : A THOROUGH BUT PIECEMEAL ACCEPTANCE)
Pendekatan yang lebih baik adalah menemukan serangkaian tes yang mendemonstrasikan semua fungsi yang dijanjikan. Penerimaan akan dilakukan secara resmi melalui seluruh tes ini kepada pelanggan. Keberhasilan tes diakhiri satu per satu. Serangkaian tes dan perintah yang dijalankan sistem disebut Rencana Tes Penerimaan (Acceptance Test Plan / ATP).

MEMASTIKAN BAHWA SEMUA YANG DIJANJIKAN AKAN DIUJI
(ENSURING THAT ALL THE PROMISES ARE TESTED)
Untuk memastikan semua yang dijanjikan akan dites langsung melalui Spesifikasi Fungsi halaman demi halaman, paragraf demi paragraf, dan buat daftar semua fungsi yang dapat dites.

MENGGUNAKAN DISAIN (USING THE DESIGN)

MENULIS PERCOBAAN (WRITING TEST)

DAFTAR RENCANA TES PENERIMAAN
(THE ACCEPTANCE TEST PLAN CHECKLIST)
Gunakan hal berikut sebagai daftar pengecekkan untuk semua kegiatan yang diperlukan untuk rencana penerimaan .

-Hasilkan Fungsi vs. Tabel Percobaan dan semua FS yang dijanjikan telah dialamatkan.
-Definiskan percobaan dan kumpulan percobaan.
-Tetapkan tanggung jawab untuk menulis percobaan.
-Klien dan Tim proyek mengetahui bahwa ATP akan ditinjau kembali, direvisi jika perlu, dan ditandatangani oleh user. Klien mengetahui bahwa keberhasilan penyelesaian dari percobaan akan mempengaruhi penerimaan sistem. Lihat bentuk contoh ATP pada bagian 10 di Appendix A.
-Tanggung jawab untuk percobaan data telah ditetapkan. Data untuk percobaan seharusnya disediakan oleh tim proyek dan juga user. Jika user dapat menyediakan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, percobaan terhadap sistem akan berjalan dengan baik, ditambah user akan merasa nyaman dengan keakuratan percobaannya.

KESIMPULAN UNTUK RENCANA TES PENERIMAAN
(CONCLUSION TO THE ACCEPTANCE TEST PLAN)
Anjurkan user untuk menulis ATP jika dia mampu. Hal ini akan memberikan dia perasaan mengawasi – tim proyek harus membangun sistem melalui percobaan.
Anda dapat melakukan tes penerimaan secara berlebihan. Membandingkan biaya tes dengan biaya risiko itu adalah suatu masalah. Anda dapat tidak melakukan semua percobaan, khususnya dalam sistem multi-user yang interaktif.
Baca selengkapnya » 0 komentar

Pre Test 'Rencana Tes Penerimaan'

Menurut Anda seberapa penting dilakukan tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat? Jelaskan jawaban Anda.

Penting. Jika diukur dengan nilai (1-10), menurut saya nilai pentingnya adalah 8, karena 2 lagi adalah  faktor keuangan user. Jika seorang user tidak melakukan tes penerimaan sistem yang ia beli, mungkin sistem yang ia beli tersebut tidak sesuai dengan yang diinginkan user dan sia-sia uang yang ia keluarkan untuk membeli sistem tersebut.
Baca selengkapnya » 0 komentar

Senin, 26 November 2012

POST TEST AKS : Langkah-Langkah Utama Perlindungan Aset Sistem Informasi

Langkah-langkah utama perlindungan aset sistem informasi :
mencari lokasi : mencari lokasi ini dimaksudkan untuk melokasikan tempat penyimpanan hardware agar tidak rusak. rusak oleh bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi dan lain lain.

memberikan keamanan pada hardware & software : memberikan kemanan ini diibaratkan seperti memberikan anti virus dan  firewall untuk software dan memberikan kunci pada ruangan hardware agar orang lain  tidak dapat masuk seenaknya.
Baca selengkapnya » 1 komentar

PRE TEST AKS : perlindungan SI

Definisi Keamanan sendiri adalah proteksi perlindungan atas sumber-sumber fisik dan konseptual. Keamanan terhadap sumber konseptual meliputi data dan informasi. 

Kemanan fisik sendiri meliputi harware seperti penyimpanan ditempat yang aman dari ancaman bencana alam. tidak hanya ancaman alam,  ancaman dari manusia seperti pencurian dan pengrusakan harware, pengambilan/pemberian data melalui hardware.

Kemanan konseptual itu sendiri seperti pemberian hak akses, menggunakan firewall dan anti virus agar data tidak mudah diambil oleh user yang tidak baik dan software perusak data.
Baca selengkapnya » 0 komentar

Sabtu, 06 Oktober 2012

Tips memberantas nyamuk demam berdarah

TIPS MUDAH memberantas nyamuk demam berdarah. Sebarkan sebanyak-banyaknya karena informasi ini bisa menyelamatkan ribuan nyawa tak bersalah dari penyakit demam berdarah.

Bahan yang dibutuhkan:

-Botol minuman kapasitas 2 liter
-200ml air
-50 gram gula merah
-1 gram tepung ragi
-Termometer
-Pisau/Cutter
-Kertas hitam/lakban/kresek hitam

Cara kerja:

1. Potong botol plastik setengah, menjaga kedua bagian.
2. Ambil bagian bawah botol.
3. Larutkan gula dalam air panas. Biarkan mendingin hingga ~ 70 derajat F (suhu kamar).
4. Tambahkan tepung ragi. Karbon dioksida akan terbentuk dan akan menarik nyamuk.
5. Tutup botol dengan bungkus gelap
6. Taruh bagian atas botol dan balik seperti corong.
7. Tempatkan di sudut di rumah Anda.
5. Dalam 2 minggu Anda akan terkejut dengan jumlah nyamuk yang mati di dalamnya.

gambar  pembuatan
sumber : http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=16793942

Baca selengkapnya » 0 komentar

Jumat, 11 Maret 2011

[Artikel] Potensi Jahe

I. PENDAHULUAN
Potensi
Tanaman Jahe merupakan salah satu tanaman rempah-rempah yang diperdagangkan di dunia. Jahe diekspor dalam bentuk jahe segar, jahe kering, jahe segar olahan dam minyak atsiri. Dengan semakin berkembangnya perusahaan jamu dalam negeri bahkan telah melakukan ekspor kemancanegara maka peluang pengembangan jahe sebagai salah satu bahan baku pembuatan jamu menjadi sangat terbuka.
Berdasarkan data stastistik perkebunan semester I tahun 1999 luas areal penanaman jahe di Kabupaten Sukabumi sebesar 1.176,65 Ha dan umumnya ditanam pada areal perkebunan rakyat.
Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu sentra produksi jahe di Jawa Barat sebenarnya mempunyai peluang yang cukup besar dalam pengembangan jahe. Hal ini jika dilihat dari potensi daerah, penyediaan sarana pertanian dan banyaknya petani yang secara rutin menanam jahe. Sesuai dengan kesesuaian lahan dan iklim, banyak tempat di Kabupaten Sukabumi yang cocok untuk penanaman jahe. Begitu pula dengan sarana pertanian yang mudah didapatkan dan terutama banyak petani yang telah berpengalaman dalam perjahean.
Walaupun demikian sampai saat ini petani belum mendapatkan nilai tambah yang maksimal dalam usahataninya atau dengan kata lain keuntungan usahatani jahe masih banyak dirasakan oleh pedagang pengumpul dan para eksportir. Hal ini disebabkan karena para petani belum menguasai teknologi budidaya yang mutakhir dan masalah mutu hasil produksi. Dengan demikian banyak ditemukan kegagalan dalam usahatani yang disebabkan oleh masalah hama/penyakit terutama penyakit busuk bakteri, harga yang tidak sesuai dan hasil produksi yang rendah.
Prospek Pemasaran
Sebagai salah satu komoditas perkebunan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama sebagai bahan rempah-rempah dan obat-abatan tradisional maka jahe mempunyai prospek pemasaran yang cukup baik untuk dikembangkan. Apalagi dewasa ini jahe telah menjadi salah satu komoditas ekspor yang permintaannya cukup tinggi dengan harga yang cukup tinggi dibandingkan dengan biaya produksi. Kendala yang ditemui oleh para eksportir adalah pasokan jahe dari sentra-sentra produksi tidak mencukupi dibandingkan dengan pesanan yang diterima. Adapun negara-negara tujuan ekspor adalah Amerikan Serikar, Belanda, Uni Emirat Arab, Pakistan, Jepang, Hongkong. Bahkan Hongkong yang tidak mengembangkan jahe juga telah mengekspor manisan jahe yang dioleh dari jahe yang diimpor dari Indonesia.

II. PEMBIBITAN
Tanaman jahe diperbanyak secara vegetatif dengan menggunakan rimpang. Pemilihan bibit disesuaikan dengan tujuan produksi. Untuk produksi segar baik tua maupun muda hendaklah ditanam jahe gajah. Sedangkan untuk produksi minuman, rempah-rempah, obat tradisional dan minyak arsiri memakai jenis jahe putih kecil dan klon jahe merah.
Bibit hendaklah berasal dari tanaman yang baik yaitu :
- Dari tanaman yang tua dimana tajuknya mengering umur 9 – 10 bulan.
- Dari tanaman yang sehat terutama tidak terserang penyakit layu bakteri, busuk rimpang dan lalat rimpang.
- Tidak memar dan kulit tidak lecet.
Bibit diambil dari potongan rimpang dengan 1 –2 mata tunas yang telah tumbuh, dengan berat 20 – 40 gram untuk jahe putih kecil dan jahe merah sedangkan jahe gajah seberat 25 – 60 gram. Kebutuhan bibit tiap hektar tergantung jenis dan jarak tanam, untuk jahe putih kecil dan jahe merah membutuhkan bibit sebanyak 1- 2 ton / ha sedangkan untuk jahe gajah membutuhkan bibit sebanyak 2 – 3 ton / ha. Bila dipanen muda dapat ditanam lebih rapat lagi sehingga kebutuhan bibit lebih banyak yaitu 4 – 6 ton / ha dengan populasi tanaman sekitar 80.000 tanaman / ha.
Sebelum ditanam bibit perlu diperlakukan sebagai berikut :
- Bibit disimpan pada tempat yang cukup lembab dan gelap sampai terbentuk tunas.
- Bibit dipotong sesuai ukuran yaitu 1 –2 tunas yang tumbuh.
- Potongan bibit direndam dalam Agrimicin 0,1 % selama 8 jam.
Bagian bibit yang terluka dicelupkan kedalam larutan kental abu dapur atau bisa ditambah fungisida Dithane M 45 atau Benlate.

III. BUDIDAYA
Syarat Tumbuh
Agar diperoleh rimpang yang gemuk berdaging, tanaman jahe sebaiknya ditanam di tanah yang banyak mengandung bahan organik atau humus dan drainase yang baik. Jenis tanah yang cocok yaitu tanah andosol dan latosol merah coklat serta keasaman tanah normal (ph : 6 – 7 ).
Tanaman jahe umumnya ditanam pada daerah tropik dan sub tropik yang mendapat curah hujan yang agak merata sepanjang tahun dan curah hujan yang cocok berkisar antara 1.500 – 4.000 mm / tahun. Selain itu tanaman jahe paling cocok ditanam pada daerah yang beriklim sejuk dengan ketinggian tempat antara 500 – 1.000 m dari permukaan laut. Walaupun demikian jahe gajah masih dapat ditanam pada lahan yang curah hujannya kurang dari 2.500 mm, dataran rendah dan lahan gambut dengan penambahan unsur hara dan pengaturan drainase.
Pada umumnya selama fase pertumbuhan, tanaman jahe memrlukan intensitas sinar yang cukup tinggi, oleh karena itu jahe lebih baik ditanam di daerah terbuka. Walaupun demikian pada awal pertumbuhan, jahe dapat ditanam diantara tanaman semusim seperti cabe keriting.
Penanaman
Tanah diolah sampai gembur dengan mencangkul sedalam lebih kurang 30 cm. kemudian dibuat saluran drainase agar air tidak tergenang. Setelah tanah diolah kemudian diberi pupuk kandang sebanyak 20 – 30 ton / ha dan di atas pupuk kandang diberikan pupuk SP 36 sebanyak 300 – 400 kg / ha. Untuk tanah yang kandungan liatnya tinggi dapat diberi alas sekam sebanyak 5 ton / ha sebelum diberi pupuk kandang.
Agar diperoleh rimpang yang gemuk berdaging, tanaman jahe sebaiknya ditanam di tanah yang banyak mengandung bahan organik atau humus dan drainase yang baik. Jenis tanah yang cocok yaitu tanah andosol dan latosol merah coklat serta keasaman tanah normal (ph : 6 – 7 ).
Tanaman jahe umumnya ditanam pada daerah tropik dan sub tropik yang mendapat curah hujan yang agak merata sepanjang tahun dan curah hujan yang cocok berkisar antara 1.500 – 4.000 mm / tahun. Selain itu tanaman jahe paling cocok ditanam pada daerah yang beriklim sejuk dengan ketinggian tempat antara 500 – 1.000 m dari permukaan laut. Walaupun demikian jahe gajah masih dapat ditanam pada lahan yang curah hujannya kurang dari 2.500 mm, dataran rendah dan lahan gambut dengan penambahan unsur hara dan pengaturan drainase.
Pada umumnya selama fase pertumbuhan, tanaman jahe memrlukan intensitas sinar yang cukup tinggi, oleh karena itu jahe lebih baik ditanam di daerah terbuka. Walaupun demikian pada awal pertumbuhan, jahe dapat ditanam diantara tanaman semusim seperti cabe keriting.



Pemeliharaan
Fase pemeliharaan tanaman merupakan masa yang sangat penting dan menentukan dalam mengahasilkan produksi sesuai dengan yang diharapkan.
Penyulaman tanaman dapat dilakukan dua atau tiga minggu setelah tanam untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya lambat. Pada waktu tiga bulan pertama tanaman jahe memerlukan lingkungan tumbuh yang prima, untuk itu perlu dilakukan penyiangan sebulan sekali. Bersamaan dengan penyiangan juga dilakukan pembumbunan setelah tanaman berumur 2 – 3 bulan.
Pemupukan susulan pertama dilakukan satu bulan setelah tanam dengan pupuk urea 400 kg / ha dan KCL sebanyak 300 kg / ha. Pada waktu tanaman berumur tiga bulan dipupuk dengan pupuk urea sebanyak 400 kg / ha.
Serangan penyakit tanaman yang paling membahayakan adalah layu bakteri yang sampai saat ini belum ada pestisida yang efektif mengatasi serangannya. Oleh karena itu usaha terbaik untuk mengatasinya dengan langkah pencegahan. Faktor yang perlu diperhatikan adalah kondisi lahan, bibit, rotasi tanaman dan sistem drainase. Selain itu tanaman jahe dapat juga diserang penyakit busuk rimpang, bercak daun, lalat rimpang serta nematoda.

IV. PANEN
Tanaman jahe umumnya dipanen tua setelah berumur 8 – 10 bulan saat kadar oleoresin optimum ditandai dengan rasa pedas dan bau harum. Khusus untuk jahe gajah bisanya dipanen disesuaikan dengan tujuan pemanfaatannya. Pekebun memanen jahe muda apabila harga sedang tinggi atau berindikasi terserang gejala penyakit, hasilnya berkisar antara 3 – 5 ton / ha. Apabila dipelihara dengan baik jahe gajah dapat menghasilkan 15 – 30

V. PASCA PANEN
Setelah dipanen jahe sesegera mungkin dijual ke pasar, penyimpanan yang kurang baik dan terlalu lama beresiko menimbulkan penyakit pasca panen. Selain itu bila terlalu lama disimpan maka bobot jahe akan berkurang atau susut sampai 10 %.






BUDIDAYA TANAMAN JAHE

T
anaman Jahe merupakan salah satu tanaman rempah-rempah yang diperdagangkan di dunia. Jahe diekspor dalam bentuk jahe segar, jahe kering, jahe segar olahan dam minyak atsiri. Dengan semakin berkembangnya perusahaan jamu dalam negeri bahkan telah melakukan ekspor kemancanegara maka peluang pengembangan jahe sebagai salah satu bahan baku pembuatan jamu menjadi sangat terbuka.
Berdasarkan data stastistik perkebunan semester I tahun 1999 luas areal penanaman jahe di Kabupaten Sukabumi sebesar 1.176,65 Ha dan umumnya ditanam pada areal perkebunan rakyat.

JENIS TANAMAN JAHE
Tanaman Jahe dapat dibedakan dari beberapa jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpang yaitu Jahe Putih Kecil, Jahe Putih Besar dan Jahe Merah.
- Jahe Merah disebut juga Jahe Sunti dengan ciri-ciri sebagai berikut : rimpangnya kecil berwarna kuning kemerahan dan seratnya kasar, rasanya sangat pedas dan aromanya sangat tajam.
- Jahe Putih Kecil atau jahe emprit dengan ciri-ciri sebagai berikut : bentuknya pipih, warnanya putih kuning, seratnya lembut dan aromanya lebih tajam dari jahe putih besar.
- Jahe putih Besar lebih dikenal dengan nama Jahe Badak atau Jahe Gajah dengan ciri-ciri sebagai berikut : rimpangnya jauh lebih besar dan ukurannya lebih gemuk tetapi aroma dan rasanya kurang tajam dibanding kedua jenis lainnya.

TANAH DAN IKLIM
Agar diperoleh rimpang yang gemuk berdaging, tanaman jahe sebaiknya ditanam di tanah yang banyak mengandung bahan organik atau humus dan drainase yang baik. Jenis tanah yang cocok yaitu tanah andosol dan latosol merah coklat serta keasaman tanah normal (ph : 6 – 7 ).
Tanaman jahe umumnya ditanam pada daerah tropik dan sub tropik yang mendapat curah hujan yang agak merata sepanjang tahun dan curah hujan yang cocok berkisar antara 1.500 – 4.000 mm / tahun. Selain itu tanaman jahe paling cocok ditanam pada daerah yang beriklim sejuk dengan ketinggian tempat antara 500 – 1.000 m dari permukaan laut. Walaupun demikian jahe gajah masih dapat ditanam pada lahan yang curah hujannya kurang dari 2.500 mm, dataran rendah dan lahan gambut dengan penambahan unsur hara dan pengaturan drainase.
Pada umumnya selama fase pertumbuhan, tanaman jahe memrlukan intensitas sinar yang cukup tinggi, oleh karena itu jahe lebih baik ditanam di daerah terbuka. Walaupun demikian pada awal pertumbuhan, jahe dapat ditanam diantara tanaman semusim seperti cabe keriting.

PENGOLAHAN TANAH
Tanah diolah sampai gembur dengan mencangkul sedalam lebih kurang 30 cm. kemudian dibuat saluran drainase agar air tidak tergenang. Setelah tanah diolah kemudian diberi pupuk kandang sebanyak 20 – 30 ton / ha dan di atas pupuk kandang diberikan pupuk SP 36 sebanyak 300 – 400 kg / ha. Untuk tanah yang kandungan liatnya tinggi dapat diberi alas sekam sebanyak 5 ton / ha sebelum diberi pupuk kandang.

PENYEDIAAN BIBIT
Tanaman jahe diperbanyak secara vegetatif dengan menggunakan rimpang. Pemilihan bibit disesuaikan dengan tujuan produksi. Untuk produksi segar baik tua maupun muda hendaklah ditanam jahe gajah. Sedangkan untuk produksi minuman, rempah-rempah, obat tradisional dan minyak arsiri memakai jenis jahe putih kecil dan klon jahe merah.
Bibit hendaklah berasal dari tanaman yang baik yaitu :
- Dari tanaman yang tua dimana tajuknya mengering umur 9 – 10 bulan.
- Dari tanaman yang sehat terutama tidak terserang penyakit layu bakteri, busuk rimpang dan lalat rimpang.
- Tidak memar dan kulit tidak lecet.
Bibit diambil dari potongan rimpang dengan 1 –2 mata tunas yang telah tumbuh, dengan berat 20 – 40 gram untuk jahe putih kecil dan jahe merah sedangkan jahe gajah seberat 25 – 60 gram. Kebutuhan bibit tiap hektar tergantung jenis dan jarak tanam, untuk jahe putih kecil dan jahe merah membutuhkan bibit sebanyak 1- 2 ton / ha sedangkan untuk jahe gajah membutuhkan bibit sebanyak 2 – 3 ton / ha. Bila dipanen muda dapat ditanam lebih rapat lagi sehingga kebutuhan bibit lebih banyak yaitu 4 – 6 ton / ha dengan populasi tanaman sekitar 80.000 tanaman / ha.
Sebelum ditanam bibit perlu diperlakukan sebagai berikut :
- Bibit disimpan pada tempat yang cukup lembab dan gelap sampai terbentuk tunas.
- Bibit dipotong sesuai ukuran yaitu 1 –2 tunas yang tumbuh.
- Potongan bibit direndam dalam Agrimicin 0,1 % selama 8 jam.
- Bagian bibit yang terluka dicelupkan kedalam larutan kental abu dapur atau bisa ditambah fungisida Dithane M 45 atau Benlate.

PENANAMAN
Penanaman dilakukan pada bedengan yang dibentuk dengan lebar 80 – 100 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan, jarak antar bedengan 40 – 50 cm. Pada bedengan dibuat alur sedalam 10 – 15 cm sebagai lubang tanam kemudian bibit ditanam sedalam 3 – 5 cm dengan tunas menghadap ke atas. Setelah tanam dapat diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun pisang terutama pada daerah-daerah yang penyinarannya cukup tinggi.

PEMELIHARAAN
Fase pemeliharaan tanaman merupakan masa yang sangat penting dan menentukan dalam mengahasilkan produksi sesuai dengan yang diharapkan.
Penyulaman tanaman dapat dilakukan dua atau tiga minggu setelah tanam untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya lambat. Pada waktu tiga bulan pertama tanaman jahe memerlukan lingkungan tumbuh yang prima, untuk itu perlu dilakukan penyiangan sebulan sekali. Bersamaan dengan penyiangan juga dilakukan pembumbunan setelah tanaman berumur 2 – 3 bulan.
Pemupukan susulan pertama dilakukan satu bulan setelah tanam dengan pupuk urea 400 kg / ha dan KCL sebanyak 300 kg / ha. Pada waktu tanaman berumur tiga bulan dipupuk dengan pupuk urea sebanyak 400 kg / ha.
Serangan penyakit tanaman yang paling membahayakan adalah layu bakteri yang sampai saat ini belum ada pestisida yang efektif mengatasi serangannya. Oleh karena itu usaha terbaik untuk mengatasinya dengan langkah pencegahan. Faktor yang perlu diperhatikan adalah kondisi lahan, bibit, rotasi tanaman dan sistem drainase. Selain itu tanaman jahe dapat juga diserang penyakit busuk rimpang, bercak daun, lalat rimpang serta nematoda.

PANEN DAN PASCA PANEN
Tanaman jahe umumnya dipanen tua setelah berumur 8 – 10 bulan saat kadar oleoresin optimum ditandai dengan rasa pedas dan bau harum. Khusus untuk jahe gajah bisanya dipanen disesuaikan dengan tujuan pemanfaatannya. Pekebun memanen jahe muda apabila harga sedang tinggi atau berindikasi terserang gejala penyakit, hasilnya berkisar antara 3 – 5 ton / ha. Apabila dipelihara dengan baik jahe gajah dapat menghasilkan 15 – 30 ton / ha, sedangkan jahe merah dan jahe emprit menghasilkan 10 – 15 ton / ha.
Setelah dipanen jahe sesegera mungkin dijual ke pasar, penyimpanan yang kurang baik dan terlalu lama beresiko menimbulkan penyakit pasca panen. Selain itu bila terlalu lama disimpan maka bobot jahe akan berkurang atau susut sampai 10 %.






























PELUANG PASAR JAHE

S
ebagai salah satu komoditas perkebunan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama sebagai bahan rempah-rempah dan obat-abatan tradisional maka jahe mempunyai prospek pemasaran yang cukup baik untuk dikembangkan. Apalagi dewasa ini jahe telah menjadi salah satu komoditas ekspor yang permintaannya cukup tinggi dengan harga yang cukup tinggi dibandingkan dengan biaya produksi. Kendala yang ditemui oleh para eksportir adalah pasokan jahe dari sentra-sentra produksi tidak mencukupi dibandingkan dengan pesanan yang diterima. Adapun negara-negara tujuan ekspor adalah Amerikan Serikar, Belanda, Uni Emirat Arab, Pakistan, Jepang, Hongkong. Bahkan Hongkong yang tidak mengembangkan jahe juga telah mengekspor manisan jahe yang dioleh dari jahe yang diimpor dari Indonesia.

Potensi dan kendala.
Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu sentra produksi jahe di Jawa Barat sebenarnya mempunyai peluang yang cukup besar dalam pengembangan jahe. Hal ini jika dilihat dari potensi daerah, penyediaan sarana pertanian dan banyaknya petani yang secara rutin menanam jahe. Sesuai dengan kesesuaian lahan dan iklim, banyak tempat di Kabupaten Sukabumi yang cocok untuk penanaman jahe. Begitu pula dengan sarana pertanian yang mudah didapatkan dan terutama banyak petani yang telah berpengalaman dalam perjahean.
Walaupun demikian sampai saat ini petani belum mendapatkan nilai tambah yang maksimal dalam usahataninya atau dengan kata lain keuntungan usahatani jahe masih banyak dirasakan oleh pedagang pengumpul dan para eksportir. Hal ini disebabkan karena para petani belum menguasai teknologi budidaya yang mutakhir dan masalah mutu hasil produksi. Dengan demikian banyak ditemukan kegagalan dalam usahatani yang disebabkan oleh masalah hama/penyakit terutama penyakit busuk bakteri, harga yang tidak sesuai dan hasil produksi yang rendah.


Pemasaran Jahe.
Hasil produksi jahe dipasarkan dalam bentuk rimpang segar dan jahe olahan disesuaikan dengan permintaan pasar baik untuk pemasaran dalam negeri maupun ekspor.
Rimpang segar.
Para petani umumnya menjual jahenya dalam bentuk rimpang segar baik jahe gajah, jahe emprit maupun jahe merah. Rimpang segar jahe gajah banyak diekspor untuk memenuhi permintaan beberapa negara. Di negara tersebut jahe segar akan diolah kembali menjadi minuman berupa anggur jahe dan sirup jahe dan makanan berupa selei dan dodol jahe. Untuk keperluan ekspor harus memenuhi syarat mutu hasil yaitu umur panen 8 – 9 bulan, bobot rimpang minimal 150 gram, rimpang beruas utuh, berdaging cerah, bersih dari batang semu, akar, serangga dan kotoran yang melekat. Rimpang segar jahe emprit dan jahe merah digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan industri obat tradisional.
Jahe Olahan.
Hasil olahan jahe ternyata lebih menguntungkan untuk dipasarkan karena harganya lebih tinggi dibandingkan dengan jahe segar. Jahe gajah yang dipanen muda diproses menjadi jahe asinan (salted ginger) sebelum diekspor. Di negara tujuan jahe asinan akan diolah kembali menjadi manisan jahe. Untuk mengolah menjadi jahe asinan harus memenuhi persyaratan umur panen 3 – 4 bulan, kondisi segar dan tidak busuk. Ukuran rimpang disesuaikan dengan bobot yaitu L : 100 gr – 150 gr, M : 50 gr – 100 gr, S : < 50 gr.
Jahe kecil emprit yang dipanen umur 9 bulan diolah menjadi jahe kering kemudian diekspor sesuai dengan permintaan negara pemesan baik dalam bentuk jahe hitam yang kulitnya belum dikupas, jahe putih yang kulitnya dikupas sama sekali dan jahe kasar yang kulitnya rada-rada dikupas. Kemudian jahe kering ini diolah kembali menjadi gula jahe, bubuk jahe, minyak jahe dan oleoresin. Bubuk jahe banyak digunakan oleh industri farmasi, makanan, minuman dan sebagai penyedap masakan.
Begitu pula dengan jahe merah selain dipasarkan, rimpang segarnya juga diolah menjadi jahe kering sebagai bahan baku untuk membuat gula jahe dan ampasnya diolah menjadi tepung jahe yang banyak digunakan oleh industri obat-obatan.

Langkah Strategis.
Untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam usahatani jahe maka perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perlu diketahui kemana hasil produksi akan dipasarkan baik menyangkut harga maupun jenis produksi yang diinginkan oleh eksportir atau pedagang pengumpul.
2. Benih yang berkualitas harus benar-benar dijamin ketersediaannya dan kalau telah ada sebaiknyan digunakan benih yang bersertifikat.
3. Pemilihan lokasi penanaman harus sesuai dengan tanaman jahe.
4. Penanaman harus disesuaikan dengan musim tanam.
5. Mudah mendapatkan sarana pertanian lainnya seperti pupuk dan pestisida.
6. Menguasai teknologi budidaya dan pengolahan hasil produksi.
Diharapkan dengan melaksanakan langkah-langkah strategis di atas pelaku bisnis jahe mulai dari petani sampai tingkat ekspotir akan mendapatkan keuntungan. Eksportir akan mendapatkan bahan baku untuk ekspor dengan jumlah yang cukup sesuai pesanan dilain pihak petani akan mendapatkan kepastian harga dan volume produksi yang dibutuhkan sehingga tidak terjadi over produksi yang mengakibatkan harga komoditas menjadi jatuh.
Karena bisnis jahe memerlukan modal yang cukup besar maka hal yang tidak kalah penting untuk dipikirkan adalah masalah permodalan baik ditingkat petani maupun pihak pedagang pengumpul dan eksportir. Petani jahe yang selama ini mengelola tanamannya dengan menggunakan modal sendiri tentu tidak dapat melaksanakan semua anjuran teknis yang diberikan baik mengenai budidaya tanaman maupun pengolahan pasca panen, begitu pula lahan yang dapat diusahakannya sangat terbatas. Begitu pula para pedagang pengumpul dan eksportir akan sulit memenuhi pesanan dari luar negeri maupun dalam negeri karena keterbatasan dana dalam mengumpulkan hasil produksi petani dan mengolah hasil dari petani menjadi produk yang sesuai dengan pesanan.

Kebijakan.
Sukabumi sebagai sentra produksi jahe di Jawa Barat perlu terus mengembangkan komoditas jahe dengan kemudahan kredit perbankan yang berbunga rendah, baik untuk para petani maupun pengusaha yang berkeinginan menjadi eksportir jahe.
Oleh karena itu apabila ada kebijakan untuk pengembangan komoditas jahe perlu disiapkan segala sesuatunya terutama menyangkut langkah-langkah strategis yang telah disebutkan di atas sehingga tingkat kegagalannya akan dapat diminimalkan yang berakibat pengembalian kredit dari petani dan pengusaha komoditi jahe akan lancar dan tepat waktu. Hal ini akan menjadi terasa penting jika dilihat dari prinsip ekonomi kerakyatan dimana semua kebijakan harus berpihak kepada kepentingan rakyat bukan kepada segelintir orang. Begitu pula harus semaksimal mungkin dapat mengakomodasi kegiatan masyarakat. Masyarakat petani seperti petani tanaman pangan, pekebun, peternak maupun nelayan yang merupakan bagian terbesar dari rakyat perlu diberi priorotas utama. Sebagai langkah awal, diprioritaskan kepada komoditi unggulan untuk semua subsektor bukan hanya pada subsektor tertentu saja sehingga dapat menimbulkan perasaan ketidakadilan bagi pelaku tani yang lain. Selanjutnya perlu diperhatikan komoditas lain yang perlu dikembangkan karena mempunyai prospek pemasaran yang baik terutama untuk ekspor.
Baca selengkapnya » 0 komentar

Selasa, 04 Januari 2011

[ARTIKEL] Indonesia Negeri Sejuta Bencana

Bencana didefinisikan sebagai suatu peristiwa yang disebabkan oleh proses alam atau ulah manusia yang dapat terjadi secara bertahap atau mendadak yang mengakibatkan kehilangan jiwa manusia, kerusakan dan kehilangan harta benda dan kerusakan lingkungan. Pemerintah Republik Indonesia telah memiliki Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Ada beberapa jenis bencana yang pernah terjadi di negara kita, antara lain; gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kekeringan dan kebakaran hutan, kebakaran, letusan gunung berapi, gelombang pasang, tsunami, wabah penyakit. Dari beberapa bencana tersebut, kerugian material dan immaterial sudah tak terhitung jumlahnya. Tapi, bencana masih terus mengancam kita.

Secara geologis, negara kita dilalui oleh lempeng Eurasia, Australia dan Pasifik yang selalu bergerak. Pertemuan antar lempeng itu dalam jangka panjang akan menghimpun energi. Pada saat energi itu dilepaskan, maka terjadilah gempa bumi dengan atau tanpa potensi tsunami. Selain itu, negera kita juga memiliki sekitar 250 lebih gunung api aktif yang pada saat-saat tertentu dalam meletus dan menimbulkan bencana.

Dari serangkaian kejadian bencana alam maupun karena ulah manusia, kita bisa melakukan lesson learned, mengambil pelajaran untuk dipetik sebagai mana berikut:

Pada umumnya, bencana terjadi pada saat kita dalam keadaan tidak siap. Bisa pada malam hari, tengah malam atau dinihari, atau bahkan di siang bolong di saat masyarakat sedang konsentrasi ke pekerjaan.
Situasi tidak siap bisa karena soal waktu, bisa karena masalah ketidaksiapan yang bersifat tehnis karena memang tidak memiliki pengetahuan tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Ini antara lain karena faktor pemahaman bahwa bencana itu takdir. Padahal, bencana bukan sekedar takdir.
Untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, perlu didukung oleh semua elemen masyarakat, terutama pemerintah sebagai policy maker dengan menyediakan sumber daya manusia dalam penanggulangan bencana dan sumber dananya sekaligus.
Dalam skala yang terjangkau langkah-langkah tersebut untuk melindungi masyarakat saat bencana terjadi meliputi; pengelolaan tanggap darurat dan rekonstruksi atau rehabilitasi pasca bencana dengan tetap memperhatikan kearifan local. Bagaimana bencana tidak menjadi lahan “rebutan pemiliki bendera tertentu”, maka perlu melakukan pemberdayaan masyarakat, khususnya di daerah-daerah rawan bencana.
Pemberdayaan masyarakat meliputi; pelatihan-pelatihan gladi penanggulangan bencana, dapur umum, evakuasi, taruna siaga bencana, untuk tujuan yang lebih komprehensif; yaitu, bahwa bencana tidak bisa diprediksi kedatangannya, namun bisa dikurangi resikonya, baik korban jiwa maupun harta benda.
Bencana dan resikonya merupakan dua sisi mata uang yang bersifat dinamis. Satu bencana bisa mengakibatkan risiko terjadinya bencana lain; banjir menyebabkan datangnya wabah penyakit. Disini perlu dilakukan mitigasi bencana secara terus menerus sehingga meskipun bencana tidak bisa dicegah, namun resikonya bisa ditekan sedemikian rupa setelah melalui rangkain tahapan sesuai amanat undang-undang nomor 24 tahun 2007.
Baca selengkapnya » 0 komentar

Minggu, 21 Maret 2010

[ARTIKEL] Biography Chiodos

Awalnya dikenal sebagai Chiodos Bros, enam laki laki ini lebih dikenal dengan nama chiodos (dibaca "chee-OH-dose"). Band ini diberi nama dari sebuah istilah yang tidak jelas yang digunakan dalam film horor 80-an. Dibuat pada masa SMA di kampung halaman mereka Davison, MI , yang terletak tepat di luar Flint. Band ini ter-influence dari save the day, at the drive-in, metallica, NOFX dan queen. genre band ini adalah melting pot of punk energy, metal riffing, melodic instincts, piano tinkering, and occasional electronic beats yang memuat genre "sulit". Terdiri dari vokalis "Craig Owens", keyboard/vokalis "Bradley Bell", gitaris "Pat McManaman" dan "Jason Hale", "Matt Goddard" bassis, dan drummer "Derrick Frost", band ini merekam demo, The Best Way to Ruin Your Life, pada bulan Juni 2002.

Choidos memulai musicnya dari label underground. Pada tahun 2004 kemajuan band ini terhenti sesaat, tetapi segera setelah itu, band ini siap untuk bergabung Visi Equal Records Family merilis album baru mereka, All's Well That Ends Well .

Setelah menghabiskan satu bulan di akhir musim dingin untuk rekaman , album All's Well That Ends Well meledak dipasaran dan mulai meramaikan pasar music disana. Namun berbagai gaya yang ditemukan Chiodos pada lagu-lagu lama telah menjadikan album barunya menjadi lebih jelas. "Everyone [in the band] really wanted this album to be somewhat more categorized," says Owens. Kesempurnaan duel gitar yang sangat jelas pada lagu "There’s No Penguins in Alaska" dan lyric yang menentang, "take these misunderstandings/and send them back where they came from/it’s hard enough to live life" pada lagu "All Nereids Beware".

Style dan kesempurnaan bermusic telah diperkuat dari waktu ke waktu, namun chiodos tetap berada dalam genre music mereka. sekian !
Baca selengkapnya » 0 komentar

Copyright © eatworld 2010

Template By Wahideat